CERPEN
”LIDAH YANG GEMAR BERTANYA DAN AKAL
YANG MAU BERFIKIR”
OLEH :
NALA ASTARI PRAMESTI
X-2 /25
SMA NEGERI 2 SURABAYA
“Sebaik-baiknya
orang adalah yang berguna dan bermanfaat bagi orang lain !”, begitulah kata
ibuku. Kalimat itulah yang seakan selalu menggelayut tak henti-hentinya di
setiap pijakan kakiku dimanapun berada.
“Okee,, uppsss akan kuperkenalkan
diriku , namaku Anggita Salasmita Sulistiawati , yapp cukup panjang memang tapi
kalian semua cukup panggil aku Anggi aja. Oh yaa, aku mempunyai orang tua yang
sangat mendukungku dalam berbagai aspek seperti berenang ,menulis novel dan
banyak lagi , merekalah yang menjadi motivatorku dalam berbagai pertandinganku
!”.
“Banyak banget yang gue harapin
sebenernya di hidup ini, tapi bagaiman bisa kalau gue nggak ada usaha”, (kata
Anggi dalam hati untuk memotivasi dirinya sendiri). Trettt..tet..tett.tetttt
bel sekolah telah dibunyikan, Anggi dan temannya segera bergabung untuk
mengikuti kegiatan ekstrakulikuler yang mereka tekuni yaitu Taewondo. Anggi
adalah salah satu murid andalan dari sekolahnya untuk berbagai pertandingan
termasuk Taewondo. “Looee Anggi coba deh perlihatkan apa yang udah kita
pelajari seminggu yang lalu”, ucap sang pelatih.
“Nggiiiii,,
luu udah dipanggil kedepan Cepet sanaaa..ngelamunin sapa sihh??? Apa sii
Andrian (cowok kelas XII yang menjadi idaman semua cewek termasuk Anggi)”
celutak Rida sobat Anggi.
“Ahh,,
apaan sih lu Rid, gue nggakk sedang mikirin dia tapi gue sedang mikirin tugas
gue. !!”, (secepatnya Anggi maju ke depan untuk memperagakan gerakannya).
Seusai latihan mereka segera menunggu
jemputan di depan gerbang sekolah . “Anggiiiii...”, sang ibu melambaikan
tangannya.
“Ya
buu !!”. Di dalam mobil sang ibu segera menanyakan apa saja yang terjadi selama
sang anak bersekolah. Sesampainya di rumah Anggi yang memang gemar membaca
segera masuk ke kamar dan melanjutkan bacaannya yang kemarin belum sempat
rampung.
v
......
Bel istirahat akan segera berakhir beberapa menit lagi. Anggi harus segera
membawa buku tugas teman-temannya ke ruang guru sebelum bel berbunyi. Jabatan
wakil ketua kelas membuatnya sibuk seperti ini. Gubrak....Buku-buku yang dibawa Anggi jatuh semua . Orang yang
menabrak entah lari kemana. Jangankan
menolongnya, meminta maaf pun tidak.
“Sial
lari nggak pakek mata apa ya.....”rutuk Anggi. Dengan wajah musam ia mulai jongkok untuk merapikan buku-buku
yang terjatuh . Belum selesai Anggi merapikan terdengar langkah kaki yang
menghampirinya.
“Anggi...”
Anggi
menoleh untuk melihat siapa yang memanggilnya. Ternyata dari kejauhan Rida
teman baiknya sejak SMP sedang berlari kearahnya dan segera membantu membereskan buku-buku yang masih tergeletak.
Kemudian dengan cekatan mereka berdua segera ke ruang guru untuk menaruh
buku-buku tugas temannya.
“Anggi...Rida...”,
celetuk sang guru.
“iiiyya
bu”...
“segera
taruh buku-buku itu di meja ibu, dan kalian
lekas kemari ada yang ibu ingin perbicangkan dengan kalian terutama
Anggi”
“
apa yang salah dengan kita ya rid, haduuuhh makin deg-degan “( dengan gugupnya
mereka berdua menghampiri guru ekonomi
yang kebetulan menjadi wali kelas mereka
berdua.)
“Begini
Nggi, ibu berencana mengikutsertakan kamu untuk unjuk gigi dalam ajang Debat
BUMN dan menulis artikel, apa kamu setuju Nggi??”
“Kenapa
bisa saya bu??, masih banyak yang lebih dari saya”
“
Begini nggi setelah ibu amati kamu di kelas selama 6 bulan berjalan ini, hanya
kamu yang aktif bertanya dan menjawab. Kamu juga sangat berbakat untuk ajang
ini, kamu juga sangat berekspresif dalam segala bidang. Bapak ibu guru yang
lain juga sangat setuju apabila kamulah
perwakilan dari teman-teman kamu untuk itu..Mau ya?? Ibu akan sangat bangga padamu.”
“Tapi
buuu???”
“Ingatlah
kini keadaan Indonesia , banyak sekali terjadi perbincangan-perbincangan yang
negative di berbagai belahan dunia mengenai keadaan di Indonesia. Dan juga
melalui ajang inilah kamu sebagai generasi muda masih tetap CINTA TANAH AIR,
dan apabila kamu menjadi juara nantinya, kamulah yang diharapkan bangsa
selanjutnya untuk membangun perekonomian Indonesia kelak. Dan tentunya sangat
menjunjung tinggi derajat sekolah ini
Nggi.”
“
Ya bu, saya akan menyanggupinya apabila tidak ada halangan yang menjadi
penghambat. Kalau saya boleh tau, kapan lomba tersebut dilaksanakan??’
(Bu
Siti sedang mencari berkas-berkas lomba untuk ditunjukkan kepada Anggi, namun
tidak ada)
“Begini
saja Nggi, karena berkasnya masih saya cari, besok akan segera saya kabari
kepada kamu mengenai ajang itu.”
“Baiklah
bu,terima kasih.!’
Tettt...tettttt..teettt...bel masuk
berbunyi. Anggi dan Rani segera berlari masuk ke kelas.
“Heyy
guysss,, teman kita si Anggi sebentar
lagi akan mengikuti ajang Debat BUMN dan menulis karangan artikel yang diadakan
oleh Pemerintah, kita doaka semoga Anggi bisa menjadi pemenang dan membawa pengaruh besar untuk kita semua
kelak.”
“Ciehhh
Anggi, amin..aminn”, serentak sekelas memberikan ucapan selamat.
“Iya
teman-teman makasih banyak ya dan mohon dukungannya. Ini juga belum pasti gue yang bakalan ditunjuk sama Bu Siti!”
“Ehhhh Guru..guru..guruu..”,sontak
Adi sang ketua kelas. Sontak kelas menjadi hening. Rani yang tadi di depan
kelas mengumumkan berita tersebut segera duduk di sebelah Anggi.
“Apaan
sih lu Ran, gue juga belum pasti ikut lomba itu, udah luu gembar-gemborin di kelas.. ahh malu
tauuuu!!!”
“tenang
dong Nggi, itu juga bentuk support gue sebagai sahabat loe, dan anak-anak
sendiri juga ngedukung looee kok, buktinya anak-anak beri do’a supaya loe menang”
“emmm
ya udah dehh,, makasih ya ran,.Semoga aja gue bisa ikut lomba itu dan jadi pemenangnya”
“aminnnn”
v
Setelah latihan rutin Taewondo usai,
Anggi dan Rani dipanggil oleh sang pelatih untuk mengikuti pertandingan di
Yogyakarta mulai tanggal 11-13 November nanti.
“Gimana
nih Ran , Semoga schedulle pertandingan Taewondo nanti nggak benturan sama
Debat BUMN itu”
“mmmm,,
ntar kalau misal jadwalnya benturan, loe
bakalan milih yang mana Nggi, Taewondo atau Debat itu??”
“Gue bingung Ran. Dua-duanya butuh gue, dan juga
dua-duanya buat ngeharumin nama sekolah kita, GUEE dilanda kegalauan tingkat dewaaa
kali ini...Arghhhhh....!”
“Tenang Nggi kita kan belum tau pasti kapan debatnya
itu diadain, kalau semisal sampai nanti kita pulang belum ada pengumuman
tentang debat itu, besok kita tanyain. Dan kalau semisal emang jadwalnya
benturan coba deh loe diskusi sama ortu
loe, secara orang tua loe bijak bangett”
“Iya
ran , makasih banget ya solusinya.. loe emang sahabat yang paling pengertian
buat hidup gue.”
v
Ding..dong..ding..dong..”panggilan
ditujukan kepada ananda Anggita Salasmita Sulistiawati, kelas X-2 segera ke
ruang guru menemui ibu Rinta selaku guru ekononomi,sekali lagi panggilan
ditujukan kepada ananda Anggita Salasmita Sulistiawati, kelas X-2 segera ke
ruang guru menemui ibu Rinta selaku guru ekononomi. Sekian Terima kasih..”
“nah
Nggi ini pasti tentang Lomba Debat BUMN itu, semangat ya Nggi”, kata Rani.
Dengan
langkah dipercepat Anggi terus menuju ke ruang guru.
“Nggi..,
sini”
“ya
buu”
(Bu
Siti sekilas membaca berkasnya)
“
Begini lomba Debat Bumn dan menulis artikel itu dilaksanakan tanggal 11
November , apa kamu siap??”
“Tapi
bu ditanggal yang sama saya harus ke Yogyakarta untuk mengikuti lomba
Taewondo..Bagai..........(belum selesai pembicaraan Bu Rinta segera memotong
pembicaraan Anggi.)
“oohhhh
...tidak..tidak Nggi, lomba dilaksanakan pada tanggal 10 November dan pada
tanggal 11 November barulah pengumumannya, dan kamu jaga tidak perlu hadir
untuk itu, maaf Nggi ibu salah baca.. Bagaimana apa kamu siap??”
Dengan
rasa gembiranya akhirnya Anggi setuju dengan itu karena Anggi bisa mengikuti
keduanya dengan jadwal yang berbeda. Dengan mempercepat langkahnya Anggi tiba
di kelas dan segera bicara pada Rani bahwa ia bisa mengikuti kedua pertandingan
dengan jadwal yang berbeda.
“Nggi
jangan buat kita kecewaa ya,,, Semangat Nggii.. Semoga kelak aku akan bisa jadi
sepertimu dengan manfaat yang berguna bagi orang lain”, celetuk teman yang ada
di belakang tempat duduk Anggi disambut sorak sorai di kelasnya..
END.
(BE
USEFUL FOR OTHERS GUYS...)
VIVA SMADA !
Penulis